Sabtu, 25 Februari 2017

Meet and Greet dengan Pejuang Indonesia di TARA 5


Dari kiri ke kanan: Trez, Louisa, Andromeda, Vicky, Rachel

The Amazing Race Asia (TARA) merupakan sebuah reality show mengenai sebuah perlombaan (semacam balapan) untuk menuju suaru garis finish, di mana di antara race itu akan ada tantangan-tangan khusus. Uniknya, race yang dilakukan di berbagai negara di dunia. Untuk TARA season 5 ini sendiri lokasi race nya ada di Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai lokasi utama.

Saya bukanlah fans fanatik The Amazing Race Asia, bahkan saya baru mengetahui acara ini saat saya melihat iklan di Global TV mengenai The Amazing Race Asia Season 5 (udah season 5 aja! kapan season 1 nya? haha). Saya yakin jika ada acara reality show yang disiarkan di stasiun TV di Indonesia, biasanya ada peserta dari Indonesianya, seperti Asia's Next Top Model (AsNTM). Dan benar! Ada peserta dari Indonesia. Adanya peserta dari Indonesia ini menumbuhkan jiwa nasionalisme tersendiri ketika menontonnya (alias bikin gregetan). Siapa pejuang Indonesia yang ikut berkompetisi di TARA 5?



1. Vicky dan Rachel
Keduanya merupakan sahabat (?). Hmmm sahabat ngga ya? Jujur saya bingung haha karena saat di TARA 5 mereka ini berantem terus. Cukup menjadi hiburan. Tapi salut dong mereka bisa bertahan sampai episode (leg) 4!

2. Treasuri dan Louisa
Keduanya merupakan sahabat sejak kecil, di mana sekarang Trez merupakan seorang pengacara dan Louisa adalah seorang anchor berita di Berita Satu. Pasangan inilah yang menjadi sorotan utama pada TARA 5 ini. Mengapa? You will know the answer soon.

Meet and Greet kemarin dilaksanakan pada Hari Minggu, 8 Januari 2017 di Holy Smokes, Senopati. Berbekal dari informasi teman saya, Dita, yang tiba-tiba memberi tahu mengenai informasi ini, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar Meet and Greet. Benar saja, kita diundang di grup whatsapp dan di dalamnya berisi fans The Amazing Race. Saya sendiri tidak terlalu mengikuti acara ini dari awal. Singkat cerita, di hari H tiba-tiba Dita batal datang dikarenakan sedang sakit. It's okay.

Pagi-pagi saya memesan gojek dari Kelapa Gading ke Senopati (thanks to Gojek) dan tibda di tempat pukul 10.00. Saat saya datang, Louisa juga baru turun dari mobil. Wow! Dia yang selama ini saya lihat lewat youtube tiba-tiba ada di depan saya. Saya lemparkan senyum ke dia dan dia balas. Sangat ramah. Di dalam restoran, saya mengambil tempat dudukan dan di meja saya ada Robyn (anak Matematika Unpar), Vahrian (murid Robyn haha) dan Desmon (fans dari Malaysia, wow!). Robyn datang ke lokasi dari Bandung langsung dikarenakan dia memang stay di Bandung, sedangkan Desmon telah tibda di Indonesia sehari sebelumnya.

Desmon dari Malaysia

Sembari menunggu acara dimulai, kami saling mengobrol dan Louisa datang ke meja kita. Ramah sekali! DIa bercerita pengalaman dia saat mengikuti TARA 5 dan seluk beluk beserta curhatan yang mungkin selama ini semua orang belum tahu. Dia juga menunjukkan Clue Card yang dia ambil (curi) dari TARA 5 saat leg 9 di mana dia tereliminasi. Clue Card asli!

Clue card asli TARA 5 episeode 9

Keramahan Louisa saat acara


Acara pun dibuka. Louisa dan Trez telah hadir untuk menceritakan pengalaman-pengalaman di balik layar TARA 5. Louisa ini tipe yang "jalanin dulu aja!". Jadi apa pun problemnya, jalani aja dulu nanti juga kita tahu caranya, seangkan Trez ini lebih ke mikir dulu sebelum dijalani. Jadi saat kalian menonton TARA 5, akan sering melihat sin dimana Trez memanggil-manggil Louisa untuk memberi tahu clue-clue yang dia temukan. Oiya, sebelum memulai TARA 5, mereka dikarantina di suatu hotel di Jakart. Saat itu benar-benar antara peserta satu dengan peserta lain tidak boleh ada komunikasi, meskipun sama-sama dari negara yang sama. Tidak ada handphone, majalah, televisi. Benar-benar terisolasi dari dunia luar. 

Trez and Louisa saat acara dimulai


Peserta Meet and Greet


Mungkin banyak orang menilai dengan mengikuti TARA 5 ini, akan banyak kesempatan untuk jalan-jalan keliling dunia. Akan tetapi itu hany mitos bekala. Faktanya, untuk kencing saja harus mikir dikarenakan waktu seberapa detik saja akan sangat berarti. Bisa-bisa ketika ditinggal kencing, kita sudah disalip peserta lain.

Beberapa saat kemudian, Rachel datang. Rachel adalah peserta lain dari Indonesia yang berpasangan dengan Vicky. Vicky sendiri belum datang dikarenakan masih tidur haha. Dia kira acaranya dimulai Jam 1 siang, ternyata jam 11 pagi. Failed. Rachel memang seorang sangunis. Cara dia bercerita membuat seluruh ruangan trtawa terbahak-bahak. Apalagi saat dia mencoba menirukan peserta dari Filipina yang merupakan mantan peserta Miss-Miss an. "I can smeel the sulphur" kata Rachel dengan manja sambil menirukan Parul dan Maggie (peserta asal Filipina).

Rache datang (berbando merah)



Vicky dan Rachel tereliminasi pada leg 4 TARA 5. Memang dari awal saya tidak terlalu berharap dengan kedua peserta ini, haha. Isinya bertengkar terus. Bahkan dari leg 1. Ada juga kejadian di leg 3 saat di Malaysia, di mana mereka bertengkar hanya soal air mineral. Siapa yang beli. Siapa yang minum -_-. Trez dan Louisa sendiri tereliminasi di babak semifinal, di mana saat itu pesert tersisa 4 , yaitu Parul dan Maggie (PHI), Ivony dan Chloe (MAS), Eric dan Rona (PHI) dan Tres Louisa (INA). Di babak itu merupakan babak paling drama dan kontroversial di mana peserta dari Indonesia ini terkena semacam senjata yang dilancarkan peserta Filipina. Tak tanggung-tanggung, dua senjata sekaligus, yaitu U-Turn  dan Yield. Ketika peserta terkena Yield, makan peserta harus berhenti selama jam pasir habis (sekitar 30 menit). Diam saja tidak boleh melanjutkan tantangan, padahal waktu 1 detik saja sangat berharga, apalagi 30 menit. Kemudian ketika terkena U-Turn, peserta harus menuntaskan 2 tantangan roadblock sekaligus, yang biasanya hanya wajib 1 saja yang diselesaikan. Leg 9 membuat Trez dan Louisa tereliminasi. Mungkin dari penonton banyak yang memprotes lesg 9 ini dikarenakan baru kali ini munucl 2 senjata sekaligus, biasanya hanya 1 saja. Bahkan jika lebih suudzon, mungkin saja leg 9 didesain sedemikian sehingga Trez dan Louisa, yang merupakan peserta terkuat, dapat tereliminasi sehingga rating TARA 5 episode 9 ini akan melesat tinggi.

Trez dan Louisa sendiri sangat menyesalkan hal ini dikarenakan ketika dia menerima U-Turn dan Yield, maka sudah mustahil untuk mereka dapat cathc up alias mengejar peserta lain. Dan faktanya memang tidak bisa dan mereka harus tereliminasi. Faktanya adalah, mereka hanya selisi 10 meinit dengan peserta posisi 3. Ini lah yang harus diapresiasi dari perjuangan mereka.

Tereliminasi di leg 9, so emotional

Kemudian setelah sesi pertama selesai, dilanjutkan sesi foto bersama dan lanjut ke talkshow sesi keduap. Vicky akhirnya datang dan komplit lah sudah peeserta dari Indonesia di TARA 5. Keudian dianjutkan sesi pemberian tanda tangan dan sesi bebas. Saat itu, saya mendekat ke Trez, ternyata dia lulusan FHUI. Dia menceritakan pengelaman dia ke Kutek (kawasan kos-kosan untuk anak Teknik) dan mencritakan saat dia makan di Warteg Shinta yang terkenal murah itu haha.

Me with Vicky and Rachel

Sesi tanda-tangan

Me with Trez and Louisa

Dapat tanda tanga :)

Beberapa hal yang dapat saya pelajari dari pejuangan mereka adalah:

1. Waktu sangat berharga
Hunakanlah waktu sebaik mungking, bahkan 1 detiks angatlah berharga. Untuk kencing pun mereka harus mengatur waktu. Bisa saja 1 detik tu dapat merubah hidup kita.

2. Just do it
Lakukan saja dulu. Tidak usah berpikir nanti begini, nanti begitu, kalau begini bagaimana, kalau begitu bagaimana. Just start to do it first. Lakukan saja dulu, nanti dalam prosesnya kita bisa belajar. Saya teringat ada teman yang bertanya "Pilih sekarang tapi hasil tidak maksimal, atau lama tapi hasilnya memuaskan?" Terang-terang saya plih opsi pertama. Lakukan saja dulu, nanti juga bisa diperbaiki. Toh juga hidup ini tidak ada yang sempurna. Sesempurna apa pun persiapannya, pasti ada celah yang harus diperbaiki.Jadi jika sudah melakukannya terlebih dahulu, tugas kita kemudian untuk memperbaikinya.

3.Tidak boleh menyerah karena orang lain
Kita tidak boleh menyerah karena orang lain. Kita harus kalah apabila itu kehendal Allah. Seperti di TARA 5 ini, Trez dan Louisa bukannya tidak bisa menang di leg 9,akan tetapi desain leg 9 yang sedemikian (desain dari produser) membuat dia harus menerima 2 senjata sekaligus sehingga mereka tidak bisa mengejar ketertinggalan dan akhirnya tereliminasi. Jadi, jangan menyerah hsnys ksrena orang lain lebih pintar, lebih pandai, lebih mudah bergaul atau beruang banyak. Itu semua bisa kita usahakan. Kalahlah jika Allah menghendaki kita untuk kalah.

Terakhir, berikut ini beberapa cuplikan perjuangan Trez dan Louisa yang saya ambil dari AXN.

Di Banyuwangi, saat Louisa harus memindahkan sulfur-sulfur. Trez menyemangati. You can do it!

Di Thailand, saat tantangan meditasi selama 15 menit dengan koin di atas tangan yang tidak boleh terjatuh

Di Vietnam, Trez memakan tikus, kelelawar, kalajengking, kelabang dan kadal

Di Vietnam, saat Trez dan Louisa memilih tantangan Badminton dan dia berkata "We choose badminton because we are Indonesian and we are good at badminton" haha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar