Sabtu, 10 Juni 2017

Memanage Keuangan dengan Expense Manager

Hi!

Bahasan kali ini agak berat ya dikarenakan temanya mengenai budaya konsumtif. Lebih-lebih di usia muda sepeti saya :)))) *padahal tua dan hina. Usia produktif di mana kita mempunyai penghasilan tetap, belum ada beban hutang, pengeluaran paling hanya untuk orang tua, makan, transport. Sisanya? Entah lah :) ada yang buat beli gadget, aksesories, baju, sepatu untuk fashion, online shop :))). Sebenarnya, budaya konsumtif ini baik untuk perkembangan ekonomi ya karena semakin konsumtif, kita akan lebih untuk expense, jika expense lebih maka barang-barang yang dijual itu pada laku. Nah, akan tetapi kita harus dapat juga memanage supaya pengeluaran kita tidak lebih besar dari pendapatan kita.

Kalau saya sendiri bukan lah penganut mahzab kamu harus menyisihkan 30% dari gaji kamu ya! Gabisa gue kalo disuruh kaya gitu hehe karena pengeluaran setiap bulan tidak bisa dipukul rata. Mungkin saja bulan ini ada pengeluaran mendadak, bulan depan aman-aman saja.  Ya pada dasarnya saya sendiri yang penting gaji saya positif setiap bulan. Lalu bagaimana saya memanage keuangan saya? Saya menggunakan apps Expense Manager yang saya download di app store. Beberapa ilustrasi di bawah ini saya ambil dari https://play.google.com/store/apps/details?id=com.expensemanager.pro  supaya bukan keuangan saya yang tertampilkan di sana :)


Logo Expense Manager

Tampilan depan

Tampilan depannya seperti gambar di atas. Terdapat ringkasan pemasukan dan pengeluaran bulan tertentu. Jadi ketika membuka apps ini, kita langsung tahu pemasukan vs pengeluaran kita bulan ini seperti apa. Jika ingin menambahkan pemasukan atau pengeluaran, tinggal tekan "+pendapatan" atau "+belanja", nanti akan langsung menuju ke tampilan berikutnya

Mengisi pemasukan atau pengeluaran

Pada tampilan ini, bagian tanggal akan otomatis muncul sesuai saat kita menulis pemasukan atau pengeluaran. Tinggal diisi bagian "jumlah", kemudia di bagian kategori bisa dipilih kira-kira ini pengeluaran jenis apa. Ada beberapa kategori, seperti: food, personal, travel, home office, entertaiment dll. Dan setiap kategori itu nanti ada subkategorinya lagi yang bisa kita atur sendiri, misal bagian food, di dalamnya ada buah, sayur, makan pagi, makan siang, makan malam, dll.

Kemudian untuk memeriksa resume pengeluaran kita, bisa ditekan bagian ringkasan. Tampilannya akan seperti gambar di bawah ini. Bisa kita pilih resume pengeluaran total (selama kita memulai memakai apps ini), atau mingguan, bulanan, hingga tahunan, sehingga kita akan mengetahui kira-kira pengeluaran terbesar kita ada di kategori apa. kalau saya sih paling besar di bagian personal (orang tua) dan travel hehe.

Resume harian hingga tahunan

Kemudian apabila ingin melihat resume tersebut dalam bentuk doughnut chart juga bisa. Tinggal pilih bagian chart, tampilannya akan seperti di bawah ini.

Tampilan resume dalam doughnut chart

Kemudian apabila kita ingin melihat cahsflow dalam bentuk kalender juga bisa. Tampilannya akan seperti gambar di bawah. Akan terlihat jumlah uang kita, ada uang masuk kapan dan ada pengeluaran kapan, akan terlihat.



Kira-kira seperti itu tadi penggunaan expense manager untuk mengelola keuangan kita. Satu hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan apps ini adalah, kamu harus rajin! Rajin memasukkan setiap detil pemsukan atau pengeluaran setiap harinya. Buat parkir pun juga harus ditulis.  Dan semua data ini tadi dapat kita impor dalam bentuk excel loh.

Semoga bermanfaat ya!



6 komentar:

  1. Wah baru tahu Google punya ini.pernah pake app akutansi dasar. Tetap aja ga rajin ngisi hehe.
    Salam kenal
    imangsimple.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak sebenarnya. Tapi saya cocok dengan expense manager karena simpel. Iya harus rajin isi setiap hari.

      Salam kenal juga :)

      Hapus
  2. aku pake aplikasi money lover buat tau pemasukan dan pengeluaran. tapi gagal karena ga rajin nulis. hahahahahaha

    boleh dicoba nih aplikasi dari google ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syarat pertama memang wajib nulis, karena ngga mungkin pengeluaran kita otomatis tercatat langsung :D

      Saya juga biasanya kalau sudah keskip 1 hari jadi males ini. Biasanya kalau 5 hari ngga isi, saya jadi ngebayangin dari hari ke-1 sampai ke-5 saya ngapain aja. Jajan apa aja

      Hapus
  3. Toss, Bang! Bagian paling bengkak di poin traveling hahahaha.... Biasanya folder tabungannya aku pisah. Antara yang buat emergency dan buat jalan-jalan. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku masih 1 aja punya tabungan, jadi ngga bisa dipisah. Prinsipku yang penting per bulan uangnya positif. jadi kalau pas lagi ada agenda travel, ngga papa deh negatif. Tapi bulan depan wajib positif :D

      Hapus