Minggu, 29 Januari 2017

Indonesia, negeri yang dirindukan: part 1. Wisata Kota

Hi! Akhirnya saya menulis lagi ya, setelah postingan terakhir menceritakan tentang pengalaman saya mengunjungi Lampung dan Palembang. Pada tulisan kali ini, saya akan menceritakan mengenai kampung halaman saya. Ada yang tahu di mana kampung halaman saya? Mari kita cek. Nama asli saya adalah I Made Binar Andromeda. Dapat kalian lihat di sana ada kata “I Made”. Yak! Bali. Saya memang mempunyai keturunan Bali, akan tetapi saya lahir dan besar di Karanganyar, Jawa Tengah. Jadi sudah mendapatkan kesimpulannya kira-kira saya akan menceritakan apa? :) Well sebenarnya saya ingin menceritakan kampung halaman saya, Indonesia. Indonesia as my home country, my beloved home country, negeri yang dirindukan. 


Suatu ketika saya pernah mendengar celetukan dari teman saya, kira-kira seperti ini “Kok ke luar negeri terus sih, Ndro! Keliling Indonesia dulu dong!” 


Well, saat itu saya hanya senyum saja :) Karena mungkin dia belum berteman di Path saya (add Path saya ya kaaaa, cari aja I Made Binar Andromeda, IG juga boleh loh di @andro_made). Mengapa? Karena saya sering posting di media social tersebut ketika saya sedang bepergian. Mungkin yang sering terdengar adalah saat saya pergi ke luar negeri (padahal juga belum banyak yang dikunjungi dan baru gencar ke luar kembali setahun yang lalu). Actually, I had visited some places not only in Indonesia but also in other country. 

Kalau mau dibandingkan apple to apple antara Indonesia dan luar negeri, ya ngga bisa ya. Ini tergantung apa yang kita cari. Mau nyari wisata alam, kuliner, kota, atau mau nyari gengsi? *eh. Jujur ya kalau sehabis bepergian dari luar, rasa-rasanya ingin untuk balik Indonesia sesegrea mungkin. Ya saya tahu saya bukan merindukan kemacetan atau suasana panas Jakarta, but it is more than that. It is all about orang-orangnya, makanannya, kenyamanannya (kenyamanan secara psikologis, karena dekat dengan orang-orang yang memiliki banyak persamaan, dari persamaan agama, ras, bahasa dll). Yeah and all I know hometown or homecountry is about place our hearth will be called back after we go far from there. 

Kita itu bisa loh ngapa-ngapain di Indonesia!

Beberapa hal yang bisa dan pernah saya lakukan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah wisata kota atau City Tour. Ini adalah favorit saya. City tour adalah wisata mengunjungi suatu kota untuk mengenal lebih dekat mengenai kota tersebut, bisa dari sejarahnya atau kulinernya. Sebenarnya saya tidak terlalu ingin mengetahui sejarahnya dikarenakan saya susah mengingat nama-nama dan tanggal, akan tetapi lebih untuk mengetahui potensi yang ada di suatu daerah. Di daerah ini nih kita bisa naik kapal loh di sungainya! Atau di sini kita bisa mengunjungi keraton! Dan lain-lain. Daerah mana saja yang bisa kita kunjungi? 

Semarang 

Ternyata Semarang itu bagus ya kotanya! Sejak kecil saya tinggal di Karanganyar yang bisa ditempuh selama 3 jam perjalanan saja. Akan tetapi, saya baru mengunjungi Semarang saat saya sudah bekerja di Jakarta. DI sana tedapat kuil Sam Poo Khong yang dapat kita kunjungi. Ada juga wisata Lawang Sewu yang terdapat di pusat kota. Brown Canyon, atau suatu daerah bekas tambang pasir, menjadi salah satu tepat yang sekarang sedang naik daun. Jangan lupa untuk membeli oleh-oleh moachi Gemini atau bandeng presto. 


Brown Canyon

Candi Gedong Songo

Lawang Sewu


Cirebon 

Saya baru tahu Cirebon adalah kota keraton! Maksudnya adalah kota ini ada banyak keraton, semacam solo dan Jogja. Baru inget kalau dulu ada Kerajaan Cirebon ya. Mengunjungi Cirebon adalah hal random karena melihat ada kereta murah ke sana dari Jakarta. PP hanya Rp 200.000. Di sana kita bisa mengunjungi Keraton Kanoman dan Kasepuhan dengan nuansa keraton yang berbeda. Yang satu bernuansa putih-putih , sedangkan yang lain bernuansa bata-bata merah. Juga terdapat Goa Sunyaragi yang menurut saya adalah destinasi terbaik saat saya mengunjungi Cirebon. Ternyata di Cirebon kita bisa ngapa-ngapain loh! Piker saya saat itu. Untuk oleh-oleh jangan lupa membeli Batik Cirebon di Batik Trusmi dan membawa pulang sambel petis.Kulinernya juga unik, silakan mencoba nasi jamblang, mi koclok, bubur sop, nasi lengko, empal gentong dan tahu gejrot.

Keraton Kanoman

Keraton Kasepuhan

Goa Sunyaragi (Pose melihat jodoh lewat)


Jakarta 

Baru kemarin saya mengikuti busway city tour di Jakarta dan saya baru mengetahui beberapa tempat-tempat unik di Jakarta. Ya kalau Masjid Istiqla, Monas, Gereja Katedral atau Kota Tua sih saya juga tahu ya. Akan tetapi tempat-tempat selain itu ternyata masih banyak. Saya mengikuti tiur ini dengan rute 


Masjid Istiqlal – Gereja Katedral – Gedung Filateli - Gedung Kesenian Jakarta – Pasar Baroe – Gang Kelinci – Gereja Ayam 


Banyak sekali cerita sejarah yang saya dapat saat mengikuti tour ini. Semacam langsung berpikir “Lo kemana aja uda 2 tahun di Jakarta tapi ngga tau sejarah Jakarta”. Misalnya adalah bahwa arsitek Masjid Istiqlal adalah seorang non muslim. Sarinah adalah nama pengasuh Ir. Soekarno. Dan masih banyak lagi. Saya jadi merasa menjadi remah-remah masa lalu. 

Masjid Istiqlal

Kantor Berita Antara

Transjakarta Vintage Series

Gereja Katedral

Pasar Baroe
Kulinernya? Hmm apa yah aha. Paling kita bisa nyobain restoran-restoran hits di Jakarta. Untuk kulinernya sih saya belum terlalu mengeksplore Jakarta. Ini salah satu percobaan saya ke Bakmi Gang Kelinci.

Bakmi Gang Kelinci



Lampung – Palembang 

Saya saat itu mengunjungi Lampung sekaligus Palembang. Berangkat melalui jalur darat dan pulang melalui udara. Lampung! Baru tahu bahwa di Lampung ada translampung. Saya kira hanya di Jakarta saja yang ada trans-transan. Tempat favorit saya adalah menara SIger. Bangunan yang langsung menyambut kita saat kita tiba di Pulau Sumatra (via Pelauhan Bakauheni). Siger ini adalah mahkota wanita. Di lampung, hamper di setiap bangunan terdapat simbol ini. 

Menara Siger


Palembang! Tentunya Jembatan Ampera. Jembatan Ampera menurut saya adalah pusat dari kota ini. Di daerah ini terdapat Masjid Agung Palembang, Monumen Perjuangan Rakyat, Museum Sultan Mahmud Badarrudin II dan Benteng Kuto Besak. Dari sana kita dapat menaiki kapal untuk menuju ke suatu pulau di tengah sungai musi. Namany Sungai Kemaro. Jangan lupa juga untuk mencoba pempek, model dan tekwan.

Jembatan Ampera

Pagoda di Pulau Kemaro

To be continued....