Rabu, 19 April 2017

Pengalaman Backpacker ke Hong Kong: Prolog


Akhirnya pergi lagi! :)

Setelah terkahir pergi ke luar pada Agustus tahun kemarin, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Bulan April 2017 ini menurut saya adalah bulan penuh refreshment karena liburnya banyak banget hehe. Bahkan ada beberapa minggu yang kita hanya masuk 4 hari kerja. Singkat cerita, awal tahun 2017 ini ada info dari grup Backpacker International di FB, bahwa ada tiket promo dari Malaysia Airlines sebesar 2.5 juta PP dari Jkt ke Hong Kong untuk bulan-bulan Maret, April, Mei. Berhubung semua cuti saya sudah saya alokasikan untuk long weekend mendatang alias akan habis, saya langsung saja cari tiket pesawat tersebut di hari-hari long weekend. Dan..... ketemu! 14, 15, dan 16 April 2017 adalah long weekend dan tiket promonya masih ada! Langsung saja utak-atik jadwal dan bisa nih! Kamis, 13 April 2017 berangkat jam 15.45 dan balik ke Indonesia Minggu, 16 April 2017 pukul 15.00, atau dengan kata lain hanya 2 hari bersih saja di Hong Kong.

Tak lama setelah itu saya coba sebar-sebar informasinya di grup, semoga aja ada yang nyantol. Oiya saya ingat waktu itu Tiwi pernah tanya kapan lagi ya kita bisa terhencot-hencot di negeri orang? Langsung saja saya japri Tiwi dan dia ikut. Sementara di grup lain ngga ada yang nyaut euy. Akhirnya kami beli tiket terlebih dahulu, berdua aja pun ga masalah kan hehe. Terus tiba-tiba sorean si Yoza japi saya, menanyakan apakah saya jadi beli tiketnya tidak? Saya bilag, jadi! Dia langsung beli 2 tiket, satu untuk dia dan satu untuk temannya. Saya tanya saja "Gw kenal ga sama temen lo?"Dia jawab "Kenal". Oh ternyata yang dia bawa adalah Ritan! hhaha yang dulu give us hospitality ketika saya sama Yoza pergi ke Semarang.

Saya dan Tiwi langsung coba searching-searching apa saja tempat yang oke di Hong Kong. 2 hari saja euy. Nah, apa saja kira-kira yang kita dapat selama 2 hari di Hong Kong? Simak tulisan selanjutnya :)


Mendadak ke Hong Kong

Senin, 03 April 2017

Belajar Respek dari Sudut Pandang Metalurgi




Pagi ini saat saya iseng mengecek facebook saya lewat applikasi HP, di paling atas feed saya langsung muncul postingan dari dosen favorit saya semasa saya kuliah, Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si. Profesor satu ini menjadi favorit saya karena saat pertama kali diajar, Bu Bondan menggunakan bahasa inggris. Aduh mati lah saya anak kampung wkwk diajar pakai bahasa inggris. Dengan nilai 20% ekstra dari beliau jika saat ujian dijawab menggunakan bahasa inggris, akhirnya saya belajar writing dan kebiasaan ini membantu banyak dalam kehidupan saya selanjutnya.

Kemudian setelah itu, saya baru ingat tentang tema 1 minggu 1 cerita untuk minggu ini: Respek. Begini kira-kira tulisan yang ada pada postingan Bu Bondan adalah seperti ini.

"24.03.2017. Pesan pamungkas saya di kelas Metfis 2 sebelum UTS...

Pelangi mengajarkan kita ttg indahnya perbedaan
Sapulidi mengingatkan kita tentang kuatnya persatuan
Metfis mengajarkan kita tentang alloys yang selalu lebih kuat daripada pure metals"

Tak lama-lama saya langsung screenshot postingan ini. Sebenarnya saya sendiri tidak tahu apa tujuan Bu Bondan memposting mengenai postingan ini. Mungkin karena sedang hangat-hangatnya permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sekarang yang bisa memecah ke-Bhinekaan yang dimiliki bangsa ini.

Di kalimat pertama tertulis bahwa mahasiswa didikan Bu Bondan akan menjalani Ujian Tengah Semester (UTS). Kemudian 3 kalimat selanjutnya menceritakan mengenai hikmah dari suatu perbedaan.

"Pelangi mengajarkan kita ttg indahnya perbedaan"

Pelangi mempunyai warna yang berbeda-beda yang membuatnya menjadi indah. Bagaimana jika warnanya hanya 1 saja? Misal merah saja. Mungkin ada yang membenci warna merah, akan tetapi ada juga yang menyukainya. Tetapi pelangi menghadirkan warna tersendiri dengan warna-warninya.

Saya juga pernah membaca suatu soal Bahasa Inggris milik murid saya. Kira-kira ceritanya seperti ini. Warna hijau sangat bangga dengan dirinya karena semua yang berkaitan dengan alam, seperti pohon, rumput, sayur dan lain-lain berwarna hijau. Biru juga bangga akan dirinya sendiri karena suatu hal, begitu pula warna merah, kuning, jingga, ungu (lupa gimana ceritanya wkwk). Akhirnya hujan datang untuk mengumpulkan mereka dan it comes to their attention that they'd better to be gathered. Setelah hujan, muncul pelangi.

"Sapulidi mengingatkan kita tentang kuatnya persatuan"

Ini sudah banyak digambarkan lewat peribahasa "Bersatu kita teguh bercegai kita runtuh". Ya kalo sapulidi hanya sebatang, gampang sekali untuk dipatahkan.

Kalimat ketiga ini yang menarik. 

"Metfis mengajarkan kita tentang alloys yang selalu lebih kuat daripada pure metals"

Metfis merupakan kepanjangan dari Metalurgi Fisik, salah satu mata kuliah yang wajib diambil jika kamu adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Metalurgi dan Material. Di matakuliah itu, salah satunya dipelajari tentang mekanisme penguatan. Alloys sendiri merupakan sebuah logam yang di dalamnya terkandungn unsur-unsur tambahan lain. Kita ambil contoh aluminium. Aluminium jika 100%, maka kekerasannya hanya 30 HRB (misal). Jika di dalam aluminium terdapat unsur tembaga (Cu), Mg (Magnesium), Seng (Zn), Titanium (Ti), Stronsium (Sr), maka sifat dasar aluminium tersebut akan semakin kuat melalui mekanismenya masing-masing.

Cu dapat menguatkan aluminium dikarenakan dia akan menyelip pada susunan-susunan atom dasarnya (aluminium). Ya kaya gini aja, misal satu kelas isinya 40 anak ukuran small, tiba-tiba ada 1 anak ukuran jumbo masuk. Nah apabila ada beban dari luar (ada tenaga yang ingin menggeser/ merusak susunan anak-anak tadi), maka tenaga untuk menggeser susunan kelas yang di dalamnya terdapat anak jumbo akan lebih susah dibandingkan kelas yang semua isinya anak small. Ini disebut mekanisme penguatan dengan metode intersisi (nyelip).

Kalau Sr misalkan. Sr dapat membuat struktur aluminium menjadi bulat-bulat. Dia disebut sebagai modifier. Hal ini akan membuat aluminium akan lebih tahan terhadap beban mendadak (impak). Bagimana dengan Ti? Ti disebut sebagai grain refiner. Dia akan meningkatkan kekerasan aluminium dengan cara mengecilkan ukuran butirnya.

Cukup ya. Daripada pusing. Jadi intinya setiap perbedaan yang ada akan dapat meningkatkan kekuatan aluminium apabila dibandingkan dengan aluminium tok 100%, yah walaupun ada juga hal-hal lain yang dapat melemahkan sih haha.

Ini cocok banget sama apa yang sedang terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini, terutama masalah Pilkada Jakarta. Penghakiman terhadap suatu golongan tertentu yang cenderung untuk mendiskreditkan, menjatuhkan, apalagi jika sudah dibumbui dengan politik. Hadeuh. Saya pikir semua golongan itu mempunyai keunggulannya masing-masing, seperti unsur-unsur dalam alumium tadi.