Senin, 03 April 2017

Belajar Respek dari Sudut Pandang Metalurgi




Pagi ini saat saya iseng mengecek facebook saya lewat applikasi HP, di paling atas feed saya langsung muncul postingan dari dosen favorit saya semasa saya kuliah, Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si. Profesor satu ini menjadi favorit saya karena saat pertama kali diajar, Bu Bondan menggunakan bahasa inggris. Aduh mati lah saya anak kampung wkwk diajar pakai bahasa inggris. Dengan nilai 20% ekstra dari beliau jika saat ujian dijawab menggunakan bahasa inggris, akhirnya saya belajar writing dan kebiasaan ini membantu banyak dalam kehidupan saya selanjutnya.

Kemudian setelah itu, saya baru ingat tentang tema 1 minggu 1 cerita untuk minggu ini: Respek. Begini kira-kira tulisan yang ada pada postingan Bu Bondan adalah seperti ini.

"24.03.2017. Pesan pamungkas saya di kelas Metfis 2 sebelum UTS...

Pelangi mengajarkan kita ttg indahnya perbedaan
Sapulidi mengingatkan kita tentang kuatnya persatuan
Metfis mengajarkan kita tentang alloys yang selalu lebih kuat daripada pure metals"

Tak lama-lama saya langsung screenshot postingan ini. Sebenarnya saya sendiri tidak tahu apa tujuan Bu Bondan memposting mengenai postingan ini. Mungkin karena sedang hangat-hangatnya permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sekarang yang bisa memecah ke-Bhinekaan yang dimiliki bangsa ini.

Di kalimat pertama tertulis bahwa mahasiswa didikan Bu Bondan akan menjalani Ujian Tengah Semester (UTS). Kemudian 3 kalimat selanjutnya menceritakan mengenai hikmah dari suatu perbedaan.

"Pelangi mengajarkan kita ttg indahnya perbedaan"

Pelangi mempunyai warna yang berbeda-beda yang membuatnya menjadi indah. Bagaimana jika warnanya hanya 1 saja? Misal merah saja. Mungkin ada yang membenci warna merah, akan tetapi ada juga yang menyukainya. Tetapi pelangi menghadirkan warna tersendiri dengan warna-warninya.

Saya juga pernah membaca suatu soal Bahasa Inggris milik murid saya. Kira-kira ceritanya seperti ini. Warna hijau sangat bangga dengan dirinya karena semua yang berkaitan dengan alam, seperti pohon, rumput, sayur dan lain-lain berwarna hijau. Biru juga bangga akan dirinya sendiri karena suatu hal, begitu pula warna merah, kuning, jingga, ungu (lupa gimana ceritanya wkwk). Akhirnya hujan datang untuk mengumpulkan mereka dan it comes to their attention that they'd better to be gathered. Setelah hujan, muncul pelangi.

"Sapulidi mengingatkan kita tentang kuatnya persatuan"

Ini sudah banyak digambarkan lewat peribahasa "Bersatu kita teguh bercegai kita runtuh". Ya kalo sapulidi hanya sebatang, gampang sekali untuk dipatahkan.

Kalimat ketiga ini yang menarik. 

"Metfis mengajarkan kita tentang alloys yang selalu lebih kuat daripada pure metals"

Metfis merupakan kepanjangan dari Metalurgi Fisik, salah satu mata kuliah yang wajib diambil jika kamu adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Metalurgi dan Material. Di matakuliah itu, salah satunya dipelajari tentang mekanisme penguatan. Alloys sendiri merupakan sebuah logam yang di dalamnya terkandungn unsur-unsur tambahan lain. Kita ambil contoh aluminium. Aluminium jika 100%, maka kekerasannya hanya 30 HRB (misal). Jika di dalam aluminium terdapat unsur tembaga (Cu), Mg (Magnesium), Seng (Zn), Titanium (Ti), Stronsium (Sr), maka sifat dasar aluminium tersebut akan semakin kuat melalui mekanismenya masing-masing.

Cu dapat menguatkan aluminium dikarenakan dia akan menyelip pada susunan-susunan atom dasarnya (aluminium). Ya kaya gini aja, misal satu kelas isinya 40 anak ukuran small, tiba-tiba ada 1 anak ukuran jumbo masuk. Nah apabila ada beban dari luar (ada tenaga yang ingin menggeser/ merusak susunan anak-anak tadi), maka tenaga untuk menggeser susunan kelas yang di dalamnya terdapat anak jumbo akan lebih susah dibandingkan kelas yang semua isinya anak small. Ini disebut mekanisme penguatan dengan metode intersisi (nyelip).

Kalau Sr misalkan. Sr dapat membuat struktur aluminium menjadi bulat-bulat. Dia disebut sebagai modifier. Hal ini akan membuat aluminium akan lebih tahan terhadap beban mendadak (impak). Bagimana dengan Ti? Ti disebut sebagai grain refiner. Dia akan meningkatkan kekerasan aluminium dengan cara mengecilkan ukuran butirnya.

Cukup ya. Daripada pusing. Jadi intinya setiap perbedaan yang ada akan dapat meningkatkan kekuatan aluminium apabila dibandingkan dengan aluminium tok 100%, yah walaupun ada juga hal-hal lain yang dapat melemahkan sih haha.

Ini cocok banget sama apa yang sedang terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini, terutama masalah Pilkada Jakarta. Penghakiman terhadap suatu golongan tertentu yang cenderung untuk mendiskreditkan, menjatuhkan, apalagi jika sudah dibumbui dengan politik. Hadeuh. Saya pikir semua golongan itu mempunyai keunggulannya masing-masing, seperti unsur-unsur dalam alumium tadi.

6 komentar:

  1. Saya sangat suka sm penjelasan alumuniumnya... Lainnya biasa aja hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasi Mba Titin.

      Iya yg aluminium (bukan alumunium) yang paling menarik yah. Semoga mendapat ilmu baru :)

      Hapus
  2. Kalo saya yang menarik malah bukan yg bagian penjelasan unsur2 kimia (maklum..anak fisip 😁), malah yang lain-lainnya.

    Setuju bgt, semua golongan mempunyai keunggulan masing-masing yang fungsinya bisa saling melengkapi. Walopun selain keunggulan tentu masing2 ada kelemahan. But hey, nobody's perfect right? Mari belajar kembali ilmu saling menghormati dan menghargai.

    Tatat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akhirnya selesai jga pilkadanya :) Semoga selalu dalam nuansa kebhinekaan, saling menghormati dan menghargai satu sama lain :)

      Hapus
  3. Kereeeennnn Andro!! Wah... metallurgist banget kamu.... Betul.. saya prihatin dengan kampanye yang merobek-robek kebhinekaan Indonesia... Banyak cara yang elegan untuk memperoleh kemenangan. Semoga kita semua bisa contribute untuk Indonesia kita yang lebih baik yaaa... Sukses untuk kamu!

    BalasHapus