Hi!
Akhirnya saya menulis blog lagi haha. Jadi ceritanya notebook saya habis rusak, jadi saya memutuskan untuk vakum, terus ditambah memang malas menulis, jadi lah saya membiarkan blog saya teronggok berdebu.
Sebenarnya sudah banyak Sekali cerita yang pengen saya tulis. Satu-satu deh ya mumpung lagi niat. Kali ini, saya akan tulis pengalaman saya ke Pulau Sumatra!
Sebetulnya ini karena cuti saya udah habis, jadi saya harus cari alternatif liburan asyik tanpa harus mengambil jatah cuti. Jatuh lah di dua kota ini karena ternyata dua kota ini dapat ditempuh menggunakan kereta. So, this is my weekend trip!
Weekend Trip ke Sumatra: Part 2. Palembang
Itinerary
Jumat, 30 September 2016
20.00 – 00.00 : Perjalanan dari Pulogadung ke Merak
Sabtu, 1 Oktober 2016
00.00 – 03.00 : Menyeberang Selat Sunda
03.00 – 05.00 : Sampai Bakauheni, sholat
05.00 – 07.00 : Menara Siger
07.00 – 12.00 : Perjalanan menuju Bandar Lampung
12.00 – 14.00 : Perjalanan menuju Pantai Mutun
14.00 – 16.00 : Pulau Tangkil
16.00 – 17.00 : Bakso Haji Sony dan Vihara Thay Hin Bio
17.00 – 19.00 : Masjid Al-Furqon
19.00 – 20.00 : Perjalanan menuju Stasiun Tanjung Karang
20.00 - … : Perjalanan menuju Palembang dengan kereta
Minggu, 2 Oktober 2016
… – 09.00 : Sampai Stasiun Kertapati
09.00 – 10.00 : Mandi di Masjid Agung Palembang
10.00 – 11.00 : Makan Mie Celor 26 Ilir H.M Syafei
11.00 – 12.00 : Monpera dan Museum Sultan Mahmud Badarrudin II
12.00 – 13.00 : Jembatan Ampera
13.00 – 15.00 : Pulau Kemaro
15.00 – 16.00 : Masjid Cheng Ho
16.00 – 17.00 : Stadion Gelora Sriwijaya
17.00 – 18.00 : Pempek Vico
18.00 – 19.00 : Sholat di Masjid Agung Palembang
19.00 – 20.00 : Perjalanan ke Bandara
20.00 - … : Pulang
Tiket kapal
Ruang dalam kapal. Itu TV nya kelihatan
Ada eskalatornya!
Setelah puas dengan sunrise, kita memutuskan untuk mencari makan. Di depan apintu masuk menara tadi terdapat warung soto. Kita coba sotonya ternyata agak beda ya.
14.00
Dari Bakso Sony kita kembali ke Sampoerna. Dari sana tinggal berjalan untuk menuju Vihara Thai Hin Bio. Kita hanya foto-foto saja dari depan. Di area ini banyak sekali yang menjual oleh-oleh khas Lampung, akan tetapi kita tidak membelinya karena oleh-oleh akan kita beli saat di Palembang agar tidak ribet membawanya.
20.00
Weekend trip ke Sumatra: Part 1. Lampung
Weekend Trip ke Sumatra: Part 2. Palembang
Sabtu, 1 Oktober 2016
00.00 – 03.00 : Menyeberang Selat Sunda
03.00 – 05.00 : Sampai Bakauheni, sholat
05.00 – 07.00 : Menara Siger
07.00 – 12.00 : Perjalanan menuju Bandar Lampung
12.00 – 14.00 : Perjalanan menuju Pantai Mutun
14.00 – 16.00 : Pulau Tangkil
16.00 – 17.00 : Bakso Haji Sony dan Vihara Thay Hin Bio
17.00 – 19.00 : Masjid Al-Furqon
19.00 – 20.00 : Perjalanan menuju Stasiun Tanjung Karang
20.00 - … : Perjalanan menuju Palembang dengan kereta
Minggu, 2 Oktober 2016
… – 09.00 : Sampai Stasiun Kertapati
09.00 – 10.00 : Mandi di Masjid Agung Palembang
10.00 – 11.00 : Makan Mie Celor 26 Ilir H.M Syafei
11.00 – 12.00 : Monpera dan Museum Sultan Mahmud Badarrudin II
12.00 – 13.00 : Jembatan Ampera
13.00 – 15.00 : Pulau Kemaro
15.00 – 16.00 : Masjid Cheng Ho
16.00 – 17.00 : Stadion Gelora Sriwijaya
17.00 – 18.00 : Pempek Vico
18.00 – 19.00 : Sholat di Masjid Agung Palembang
19.00 – 20.00 : Perjalanan ke Bandara
20.00 - … : Pulang
Jumat, 30 September 2016
20.00
Jam 20.00 saya berangkat dari kosan, setelah sebelumnya saya memutuskan untuk ngsajar dulu haha (nyari uang saku). Naik gojek ke terminal Pulogadung hanya Rp 6000! Di depan terminal langsung ketemu temen saya. Eh terus kita lihat bus warna kuning dengan nama Bimasuci. Saya sih selow ssaja karena bus kita namanya Arjuna. Ternyata saudara-suadara! Bimasuci dan Arjuna itu sama saja haha. Sama-sama menuju merak. Lari-lari lah kita mengejar itu bus. Alhamdulillah ter-catch up!
00.00
Melintasi tol dalam kota, kita tidur saja lah. Bangun-bangun udah jam 00.00! Sampai di Terminal Merak yang gelap gulita. Ada tulisan “pelabuhan 100 meter”. Oke kita jalan saja dari terminal ke pelabuhan, deket kok :)
Dari beli tiket sampai boarding ke kapalnya itu lama juga, sejam broh. Kapalnya bagus :) Di dalam ada tivi yang sedang menayangkan film 5 cm. Saya mah tidur saja dan tiba-tiba sudah sampai.
Tiket kapal
Ruang dalam kapal. Itu TV nya kelihatan
Ada eskalatornya!
Sabtu, 1 Oktober 2016
04.00
Sampai di tanah Sumatra! Jam 04.00 kita sampai, seperti di blog-blog, di luar udah diserbu sama mbil-mobil penjemput. Siap-siap saja nolak-nolakin mereka karena saya mau ke Menara Siger terlebih dahulu, di mana menara ini terletak beberapa meter dari pelabuhan. Kita sholat dulu, kemudian mencari-cari informasi di internet cara menuju ke menara tersebut. Menaranya sih kelihatan dari pelabuhan, tapi jalannya harus melalui jalan bus dimana itu muter dan jauh.
Dari blog orang, ada yang bilang bahwa Menara Siger dapat ditempuh melalui jalan alternatif (lewat kebun pisang). Patokannya adalah dekat kantor polisi. Kita udah menuju ke sana, tapi ada tukang ojek nyamperin. Dia bilang “ngapain Mas? Gabisa lewat situ”. Dia nawarin ojek Rp 15.000 tapi kita nolak. Sampai dia nawarin Rp 5.000 kita tolak juga huahaha. Kita akhirnya menuruti gmaps saja lewat jalan bus di mana itu… lumayan…. jauh haha. Hitung-hitung jogging (?). Sekitar 20 menit kita sampai menara! Whoaaa masih gelap. Siap-siap untuk menyambut sunrise. Saya sih tidak tahu ya mataharinya itu dari arah mana. Ternyata dari arah pulau-pulau! Bagus banget Ya Allah :).
Maafin muka
Sunrise :)
Pagi-pagi udah loncat-loncat
Pemandangan dari Menara Siger
Setelah puas dengan sunrise, kita memutuskan untuk mencari makan. Di depan apintu masuk menara tadi terdapat warung soto. Kita coba sotonya ternyata agak beda ya.
Soto Lampung
07.00
Kita beranjak dari Menara Siger untuk menuju Bandar Lampung. Dari sini ke Bandar Lampung dapat ditempuh menggunakan bus, akan tetapi saat kita menunggu bus, ada yang menawarkan mobil. Mana maksa lagi. Males banget. Tapi bus nya juga lama banget sampai membuat hopeless. Akan tetapi kita tetap menunggu. Setelah 1 jam menunggu, akhirnya datang juga busnya. Lumayan jauh ya dari pelabuhan ke Bandar Lampung, sekitar 100 km haha. Saya tidur saja di jalan.
Bus menuju Terminal Rajabasa
Di dalam Terminal Rajabasa
12.00
Sampai Terminal Rsajabasa! Kita harus naik angkot yang saya lupa nomornya, tapi angkotnya tidak ada. Kata petugas translampung, baru ada nanti. Terus saya diajak naik translampung saja. Saya iya-iya saja haha. By the way, harga 1x naik translampung adalah Rp 4.000. Di jalan kita tidak tahu apa-apa. Kemudian uniknya adalah kita tidak ditagih karcis! Baik banget ya ibunya.
Tapi, entah baik atau apa, ternyata saya udah sampai di tujuan terakhir dan saya tidak tahu ini dimana. Kata ibunya, kita kebablasan haha. Yee gimana ibunya -_-. Ibunya sudah berniat untuk membantu kita tapi lupa haha sampai kita kebablasan. Akhirnya kami diberi informasi cara menuju Pantai Mutun :)
Jadi kita harus naik translampung lagi ke Sampoerna. Kita turun di Sampoerna dan makan siang terlebih dahulu. Di area ini ada semacam angkutan yang akan mengantarkan kita ke Pantai Mutun. Saya tidak tahu harganya. Kata orang terminal, harganya sekitar 20 – 30 ribu. Lumayan lama juga nuggunya. Ada kali 1 jam. Akhirnya berangkat juga.
Angkot menuju Pantai Mutun. Panas banget di dalamnya!
Sekitar setengah jam baru sampai Pantai Mutun. Ops! Belum sampai pantainya, masih area menuju pantai. Angkot kita bayar Rp 20.000 per orang. Tetot! Nanti akan saya certain kenapa kok tetot.
Dari pinggiran jalan tempat kita turun ini, masih beberapa kilometer lagi untuk mencapai Pantai Mutun. Sudah ada banyak ojek menawarkan, tapi maaf :) kita tidak naik ojek. Jalan! Sampai-sampai ojek-ojek tadi berkata “Dasar orang Jakarta!” :)))
Di gmpas tertera 31 menit jalan. Oke! Jalan dong kita, ternyata jalannya naik turun huahaha. Ngos-ngosan bro. Sampai di Pantai Mutun. Bagusss :) Langsung ditawari kapal untuk menuju Pulau Tangkil. Rp 150.000 per kapal, alias Rp 75.000 per orang. Deket banget pantainya, hanya ditempuh selama 10 menit sudah sampai Pulau Tangkil.
Pasirnya putih. Lautnya biru. Tapi itu hanya terjadi beberapa saat, karena habis itu gerimis -_- dan laut berubah menjadi coklat. Saya foto session dulu di sini haha terus nyeburrr tahu-tahu udah jam 16.30. Pulang!
Pulau Tangkil sebelum gerimis menyerang
Lompat kegirangan. Awannya sudah mendung
Hi boy! Anak kapal (?)
Pulangnya kita curhat ke bapak kapalnya kita tadi ke sini naik angkot bayar Rp 20.000. Di sini lah maksud "tetot" sebelumnya. Kata bapaknya itu kemahalan. Paling Rp 5.000 – Rp 10.000. Terus dengan baiknya bapaknya mencarikan kita ojek. Awalnya minta Rp 20.000 untuk diantar ke tempat ada angkot. Terus ditawar dong sama bapaknya :) Dapet lah Rp 15.000 sudah sampai ke tempat angkot-angkot. Lumayan jauh loh, saya kira dianter ke tempat kita turun dari angkot tadi, tapi ternyata bukan. Ini diantar sampai semcam terminal kecil gitu dan di sana sudah ada 1 angkot menunggu.
17.00
Berhenti dulu di suatu masjid untuk sholat, terus kita balik ke Sampoerna. Dari sini kita akan ke Bakso Haji Sony yang terkenal di Lampung. Cabangnya ada banyak banget! Dari informasi warga, yang paling dekat bias ditempuh dengan angkot, yaitu Bakso Haji Sony VI. 1 Porsi bakso harganya Rp 11.000. Ya seperti bakso seperti biasanya, hanya ini tekstur baksonya kenyal sekali dan halus.
Bakso Haji Sony VI
Ini baksonya!
Dari Bakso Sony kita kembali ke Sampoerna. Dari sana tinggal berjalan untuk menuju Vihara Thai Hin Bio. Kita hanya foto-foto saja dari depan. Di area ini banyak sekali yang menjual oleh-oleh khas Lampung, akan tetapi kita tidak membelinya karena oleh-oleh akan kita beli saat di Palembang agar tidak ribet membawanya.
Vihara Thai Hin Bio
18.00
Kemudian kita memutuskan untuk ke Masjid Al-Furqon untuk sholat. Maaf saya lupa banget angkot-angkotan di sini. Tinggal tanya saja ke angkotnya, lewat Masjid Al-Furqon atau tidak. Masjid ini masjid terbesar di Bandar Lampung. Ada di pusat kota Lampung. Dari magrib sampai isya kita di sini terus coba membungkus nasi goreng untuk nanti di kereta. Ke Stasiun Tanjung Karang bisa pakai angkot juga. Angkot disini sampai malam jadi tenang saja.
Masjid Al-Furqon
Maafin muka
Di Stasiun Tanjung Karang kita naik kereta bisnis Sriwijaya II seharga Rp 125.000. Perjalanan ditempuh selama 13 jam. Nantikan kisah selanjutnya di Palembang!
Weekend Trip ke Sumatra: Part 2. Palembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar